Jumat, 29 Juni 2012

KISAH NABI MUSA AS DAN RAJA FIR’AUN


KISAH NABI MUSA AS DAN RAJA FIR’AUN


Kelahiran Musa
            Bangsa Mesir pada saat itu di dikuasai oleh Raja Fir’aun. Kerajaan yang sangat luas dan kaya raya. Fir’aun memerintah dengan tangan besi, diktator, bengis dan tida k berperikemanusiaan. Sehingga dia mengaku dirinya menjadi Tuhan.
            Pada suatu hari seorang ahli nujum datang menghadap Fir’aun dan mengabarkan bahwa akan lahir seorang bayi laki-laki yang akan menghancurkan kekuasaannya. Sejak saat itu juga Raja Fir’aun memberi perintah agar membunuh setiap bayi-bayi yang lahir.
            Dalam keadaan itu Yukabad dan Imran melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Musa, karena panik mereka segera menyembunyikan kemudian mereka masih takut dan kemudian orang tua Nabi Musa AS membuat sebuah peti lalu menghanyutkannya di sungai nil,  sampai akhirnya ditemukan oleh Asiah istrinya Fir’aun. Asiah sangat senang sekali mendapat seorang anak tapi Raja Fir’aun awalnya menolak tapi akhirnya menerima dan mengangat Musa menjadi anaknya. Nabi Musa AS tumbuh menjadi anak yang pintar dan cerdas.
Pada suatu hari Nabi Musa AS berjalan-jalan di kota. Ia melihat orang Qitbi dan orang Israil sedang berkelahi, mereka tidak mau diajak damai, kemudian Musa memukul salah satu dari mereka sampai meninggal, yang ternyata dari bangsa Qitbi keturunannya Fir’aun. Raja Fir’aun marah mendengar hal itu kemudian Nabi Musa AS diusir dari Mesir.
Nabi Musa AS sangat menyesal karena telah membunuh orang, dalam perjalanannya sampailah Nabi Musa AS ke kota mdyan dan bertemu dengan Nabi Syu’aib. Kemudian Nabi Musa AS dinikahkan dengan anaknya dengan mas kawin menggembala kambing selama 8 tahun.
Dakwah Nabi Musa Ke Mesir
            Nabi Musa AS mendapat wahyu dari Allah di lembah Thuwa dan sekaligus mengangkat beliau menjadi seorang Rasul, kemdian Nabi Musa juga diberikan mukjizat sebuah tongkat yang bisa berubah menjadi ular sebagai bekal untuk menghadapi Raja Fir’aun.
            Kemudian Allah SWT memrintahkan Nabi Musa AS untuk segera berdakwah ke Mesir akan tetapi Nabi Musa AS belum berani, sampai akhirnya Allah SWT memerintakan saudaranya Nabi Musa AS yaitu Nabi Harun untuk menemaninya dakwah di Mesir.
            Sampailah mereka berdua ke kerajaan Fir’auh. “Siapa kamu berdua? Tanya Fir’aun. Musa menjawab: “ Kamu Musa dan Harun Rasul Allah SWT. Kami diutus kepadamu agar kau membebaskan bangsa Israil dari penindasan dan perbudakan untuk diserahkan kepada kami agar mereka menyembah kepada Allah SWT. Kemudian Raja Fir’aun tertawa sinis dan mengina Nabi Musa AS. “tidak tahu diri kau Musa dulu kamu saya asuh kini malah berbalik melan dan menentangku.
“Siapakah Tuhan yang kau sebut-sebut itu? Tanya Fir’aun. “Dia adalah Tuhanmu, Tuhan nenek moyangmu dan Tuhan seluruh alam semesta.” Jawab Nabi Musa AS. Raja Fir’aun sangat marah dan menolak dakwahnya Nabi Musa AS bahkan menantangnya dan berkata “hai Musa, jika engkau mengakui Tuhan selain aku maka pasti engkau akan kumaskkan ke penjara”. Nabi Musa menjawab: “ Akan aku buktikan tanda-tanda kebesaran dakwahku”. Fir’aun menetang dan berkata “ datangkanlah tanda-tanda yang dapat membuktikan kebenaran kata-katamu jika memang kau benar tidak berdusta.”
Raja Fir’aun kemudian mengerahkan para ahli sihir untuk melawan Nabi Musa AS. Kemudian pada hari yang ditentukan mereka berkumpul yaitu Nabi Musa AS dan para penyihirnya Raja Fir’aun. Diawali dari para penyihir Raja Fir’aun yang melemparkan tali-tali kecil yang menjadi ular, kemudian dengan tenang Nabi Musa AS melemparkan tongkatnya dan menjadi ular yang sangat besar dan memakan ular-ular kecil itu. Raja Fir’aun murka dan marah kepada para penyihirnya dan mengancan akan menyiksa dan menghukum mereka. Akan tetapi dari kejadian itu pengikut Nabi Musa AS tambah banyak.
Kehancuran Raja Fir’aun dan pengikutnya
            Kebengisan Raja Fir’aun semakin menjadi-jadi. Para pengikut Nabi Musa AS disiksa diluar batas. Nabi Musa kemudian berdoa agar Allah SWT melimpahkan adzab kepada Raja Fir’aun dan pengikutnya. Doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Mesir dilanda kemarau panjang sehingga panen menjadi gagal. Tanaman dan pepohonan menjadi mati disusul badai topan yang merobohkan rumah-rumah. Terakhir semua air di Mesir mendadak berubah menjadi darah. Wabah penjayik di mana-mana. Dalam keadaan itu mereka mendatangi Nabi Musa AS  agar berdoa kepada Tuhannya. Nabi Musa AS mau berdoa setelah Raja Fir’aun berjanji akan membiarkan kaummnya Bani Israil pergi dari Mesir bersama Nabi Musa AS.
            Namun setelah adzab itu berhenti dan keadaan menjadi normal Raja Fir’aun mengingkari janjinya. Kemudian Allah memerintahkan Nabi Musa AS agar mengajak kaummnya untuk meninggalkan Mesir.
            Mereka berangkat secara dian-diam di malam hari. Namun akhirnya Fir’aun mengetahuinya juga. Ia dan bala tentaranya segera menyusul rombongan Nabi Musa AS. Rombongan Nabi Musa AS sampai ke tepi laut Merah. Mereka tidak dapat melanjutkan perjalanannya karena terhalang Laut. Para pengikut Nabi Musa AS takut dan panik karena dari kejauhan Fir’aun dan pengikutnya sudah tampak.
Jangan takut AllahSWT bersama kita, ‘Kata Nabi Musa AS sambil memukul tongkatnya ke laut. Seketika itu juga laut terbelah. Para pengikut Nabi Musa segera berjalan di tengah-tengah laut yang terbelah itu. Setelah mereka sampai di daratan seberang, Fir’aun tiba dan segera menyusul menyeberang. Namun ketika Fir’aun dan pengikutnya sampai dipertengahan mendadak laut terbelah itu menutup kembali. Akhirnya Raja Fir’aun dan pengikutnya tenggelam dan binasa tanpa tersisa.


2 komentar:

  1. syukron.... bisa buat referensi anak didik kami dalam persiapan mengikuti lomba MAPSI SD

    BalasHapus